PANTAUAN PANEN PADI DI KABUPATEN BATANG

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DISHANPAN) Provinsi Jawa Tengah Ir. Agus Wariyanto, SIP, MM mengadakan pemantauan panen padi dan harga gabah di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah (Rabu, 31/03/2021).  Kegiatan pemantauan pada salah satu sentra padi di pantai utara (pantura) Jateng tersebut didampingi oleh Kepala Seksi Cadangan Ir. Suharsono, Pangan, Kepala Seksi Harga Pangan Ir. Agus Sudjatono, beserta 2 (dua) pejabat eselon-4 yang lain yakni Bakti Utama, SP, MP dan Eko Sulistiyanto, SH, MSi.

Menurut Kepala DISHANPAN Provinsi Jateng, bahwa ketahanan pangan masa kini dan yang akan datang sesungguhnya terletak pada pundak para petani kita.  Itulah sebabnya, maka seyogyanya Pemerintah mengantisipasi dan melakukan pemantauan panen padi dan upaya stabilitasi pasokan dan harga, agar harga gabah memadai sesuai harapan petani, sekaligus harga beras terjangkau oleh konsumen.

Ketika panen padi tiba seperti saat ini, maka idealnya para petani tidak semata-mata tergantung kepada Penebas/Tengkulak dalam menjual gabah di lapangan.

Baca Juga : PANTAUAN PANEN PADI DI KABUPATEN REMBANG

Berdasarkan hasil pemantauan panen padi di Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang didapatkan informasi dari seorang Penebas Bp. Yoso dari desa Kasepuhan, kabupaten Batang saat membeli padi dengan sistem “tebasan” di sawah milik petani bernama Toni dengan areal tanam seluas 7.000 M2, dengan perkiraan produksi 4 ton, dengan harga tebasan Rp 13.000.000,-.  Varietas padi yang dibudidayakan Inpari-32, kadar air saat panen berkisar 18,0% s.d. 22,9%.  Gabah hasil tebasan dijual kembali kepada pedagang perantara asal Kabupaten Demak.

Apabila proses pemanenan dilakukan oleh petani sendiri, maka kalkulasi diperlukan modal usaha tani sebesar Rp 9.000.000,- ditambah Rp 1.000.000,- (biaya panen dengan alat mesin pertanian panen padi/combine harvester) bisa mendapatkan hasil Rp 16.000.000,- hingga Rp 18.000.000,-.  Dengan demikian, akan mendapatkan marjin keuntungan sekitar Rp 5-6 juta dari hasil panennya.  Manakala ini bisa dilakukan, praktis dapat lebih meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi petani dan keluarganya.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Scroll to Top